Taman Tekno BSD
Blok J1 No. 12 & 15
Tangerang Selatan 15314
Zat per- dan polifluoroalkil (PFAS) adalah bahan kimia industri yang digunakan dalam berbagai proses industri dan produk konsumen karena spesifikasi teknis khususnya. Mereka pada dasarnya terdiri dari atom karbon (C) dan fluor (F). Selain itu, molekul PFAS dapat memiliki struktur yang sangat berbeda, yang berarti bahwa mereka dapat memiliki banyak spesifikasi yang berbeda. Diagram 1 memberikan ikhtisar tentang klasifikasi PFAS, yang awalnya menjadi polimer dan non-polimer.
PFAS dapat berbentuk gas, cair atau padat. Menurut database OECD, kelompok zat mencakup lebih dari 4.700 senyawa yang berbeda, menurut EPA (Environmental Protection Agency) lebih dari 9.000 dan menurut Komisi EU bahkan lebih dari 10.000 senyawa. Dari sini, Anda dapat melihat bahwa itu bukan nilai yang unik atau konstan. Nilai yang dinyatakan biasanya berdasarkan perkiraan.
Dalam subkelompok zat perfluoroalkyl (non-polimer), senyawa asam perfluorooctanoic (PFOA) dan asam sulfonat perfluorooctane (PFOS) telah dipelajari paling teliti. Seperti PFAS lainnya, kedua senyawa ini bersifat persisten dan sekarang dapat ditemukan di lingkungan, rantai makanan, dan manusia. PFOA dan PFOS terbukti berdampak negatif pada kesehatan. Bersama dengan PFHxs dan PFNA, mereka menyumbang 90% dari kontaminasi PFAS saat ini.
Dalam subkelompok polimer, perbedaan dibuat antara fluoropolimer/fluoroplastik dan polimer dengan chain samping terfluorinasi. Fluoropolimer terdiri dari chain karbon dengan atom fluorin yang menempel langsung. Ini membuat mereka sangat kuat sehingga tidak dapat terurai menjadi zat beracun. Fluoropolimer dianggap tidak beracun dan tidak bersifat bioakumulatif, yaitu tidak dapat terakumulasi dalam organisme. Satu-satunya bahaya adalah kemungkinan penggunaan aditif beracun selama produksi dalam bentuk pengemulsi. Fluoropolimer yang digunakan, misalnya, dalam pelapis, segel, dan insulasi kabel. PTFE adalah fluoropolimer.
Polimer dengan rantai samping terfluorinasi juga terdiri dari rantai karbon, tetapi dengan rantai karbon lateral yang pertama kali dilekatkan atom-F. Akibatnya, polimer ini menjadi kurang kuat, dan ada risiko kehilangan rantai samping. Mereka digunakan, misalnya, sebagai agen impregnasi.
Penggunaan PFOS sebagian besar telah dilarang sejak tahun 2006 dan penggunaan PFOA sejak Juli 2020. Sertifikasi kami dapat ditemukan di sini. Lima negara Eropa (Jerman, Belanda, Denmark, Swedia, Norwegia) mengajukan proposal untuk pembatasan umum PFAS, yang diterbitkan oleh ECHA (European Chemicals Agency) pada tanggal 7 Februari 2023. Proposal ini merupakan langkah awal dari proses regulasi yang panjang dan akan dikaji oleh semua stakeholders.
Tahap pertama konsultasi oleh semua stakeholders berlangsung dari tanggal 22 Maret hingga 22 September 2023. Peraturan PFAS yang diusulkan kemungkinan akan mulai berlaku di negara-negara anggota EU paling cepat pada tahun 2026. Masa transisi hingga 13 tahun dimungkinkan sejak peraturan ini mulai berlaku.
AMERIKA SERIKAT: EPA telah mengeluarkan peraturan akhir yang menambahkan lima zat PFAS ke dalam daftar lebih dari 170 zat PFAS yang dapat dilaporkan di bawah Inventarisasi Pelepasan Bahan Berbahaya Toxics Release Inventory ("TRI"), sebuah basis data pusat untuk pelaporan bahan kimia kepada publik. Fluoropolymers tidak termasuk dalam daftar TRI.